Alam Semesta Paralel

Teori relativitas Einstein menyatakan bahwa tidak ada dalam alam semesta ini yg dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya.

Seperti biasa, mekanika kuantum tidak setuju. Dalam kasus-kasus khusus, sepasang partikel dapat dihubungkan sedemikian rupa sehingga dengan mengukur keadaan satu, keadaan yang lain dapat segera diketahui, bahkan jika dua partikel dipisahkan oleh jarak yg besar. Einstein terkenal mengolok-olok ide itu, dengan sinis menamainya itu "aksi seram di kejauhan." Banyak fisikawan saat ini masih mengalami kesulitan menerima ini disebut belitan kuantum (Quantum Entanglement), meskipun ada bukti eksperimental yang meminta mereka untuk berpikir sebaliknya. Dalam sebuah makalah baru-baru ini, Dr Frank J. Tipler, seorang matematikawan dan fisikawan di Tulane University, telah mengembangkan sebuah model yang menghubungkan dugaan nonlocalitas kuantum dengan penafsiran "Dunia Banyak" (Many Worlds) mekanika kuantum. Dia mengklaim bahwa teorinya memecahkan paradoks lebih perjalanan yg lebih cepat dari cahaya, tetapi hanya jika kita siap untuk menerima kenyataan bahwa kita hidup di multiverse, sebuah versi aneh dari kosmos di mana alam semesta paralel lahir setiap kali keputusan ini dibuat.

Contoh yang paling sering dikutip dari belitan kuantum adalah sebuah sistem di mana dua elektron berada dalam keadaan singlet, yaitu, mereka harus memiliki spin yang berlawanan. Spin adalah properti "momentum sudut" dari partikel. Ketika diukur dalam arah vertikal, spin dari sebuah partikel dapat menjadi "up" atau "down." Dalam keadaan singlet, jika salah satu elektron spin up, yang lain harus spin down, ini berlaku bahkan jika elektron dipisahkan oleh ratusan ribu tahun cahaya. Masalah dengan sistem tersebut adalah bahwa elektron tidak harus dapat berkomunikasi satu sama lain lebih cepat dari cahaya dapat melakukan perjalanan. Misalnya, jika mereka diposisikan 100.000 tahun cahaya jauhnya dari satu sama lain, harus mengambil tidak kurang dari 100.000 tahun untuk berita satu spin elektron yang dipilih untuk mencapai yang lain sehingga dapat memilih spin berlawanan, namun, eksperimen menunjukkan bahwa informasi tersebut tampaknya terjadi seketika. Bagaimana ini bisa terjadi?

Menurut Tipler, kita harus merangkul penafsiran Dunia Banyak mekanika kuantum untuk memahami yang terlihat paradoks init. Dalam interpretasi Banyak Dunia, setiap set keadaan yang mungkin, ada di alam semesta yang terpisah. Setiap kali satu pilihan dibuat atas yang lain, alam semesta terpecah/split. Di alam semesta saya saat ini, saya sedang menulis artikel ini di yogya. Dalam alam semesta paralel yang terpisah namun sama-sama nyata, saya menulis dari sebuah kafe hotspot. Dalam alam semesta yang lainnya, bisa jadi saya sedang melakukan hal yg lain. Terlepas dari keadaan, masing-masing alam semesta alternatif adalah sama nyatanya seperti alam semesta yg saya anggap nyata sekarang.

Dalam modelnya, ada empat alam semesta berbeda yang dilahirkan seperti sebuah eksperimen:
1. di mana elektron no 1 adalah spin up,
2. di mana elektron no 1 adalah spin down,
3. di mana elektron no 2 adalah spin up, dan
4. di mana elektron no 2 adalah spin down.

Tetapi karena dua elektron ada dalam keadaan singlet, hanya ada dua kemungkinan kombinasi dari dunia. Entah elektron no 1 adalah spin up dan elektron no 2 adalah spin down, atau elektron no 1 adalah spin down dan elektron no 2 adalah spin up. Ketika pengamat mengukur keadaan elektron no 1 di Bumi, alam semesta split menghasilkan dua alam semesta, masing-masing berisi seorang pengamat yang mendeteksi spin berlawanan. Dengan demikian, spin elektron yang dihasilkan dari no 2 tidak ada hubungannya dengan jenis komunikasi yang lebih cepat dari cahaya dengan pasangannya. Ini hanyalah konsekuensi dari alam semesta tertentu yang pengamat pilih. Pengukuran satu spin elektron tidak menentukan spin yang lain, melainkan itu hanyalah pemilihan satu alam semesta atas alam semesta yang lain, di mana dua spin elektron telah ditetapkankan sebelumnya .

Bingung? Jangan khawatir, di alam semesta lain, Anda tahu persis apa yang anda baca diatas.

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (QS 90:10)


Wallahualam
 
 
 

0 Response to "Alam Semesta Paralel"

Post a Comment