Awan Yang Mengandung Hujan

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan, dan Allah menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira (QS 30:48)



Manusia belum benar2 mampu untuk membuat hujan. Teknologi Cloud seeding masih belum efektif dan masih memerlukan kondisi2 alam yg mendukung. Disamping itu teknologi hujan buatan ini masih menimbulkan bahaya dari zat2 kimia yg digunakan, juga mengganggu keseimbangan alam.


Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok*. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS 31:34)

Ayat diatas menerangkan kalau manusia tidak dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Tapi ini tidak berarti manusia tidak boleh berencana dan berusaha. Demikian pula mengenai apa yang ada dalam rahim, manusia boleh berusaha mengetahuinya (dengan USG). Demikian pula dengan hujan. Manusia boleh berusaha membuat hujan. Yang manusia tidak akan pernah tahu adalah yang disebut pada awal dan akhir ayat tsb, yaitu manusia tidak akan pernah tahu kapan kiamat terjadi, dan juga tidak akan pernah tahu kapan dan dimana dia akan mati. Kecuali hal2 tersebut telah terjadi. Kiamat dan kematian keduanya hanya terjadi satu kali pada manusia.



Para ilmuwan dan ahli meteorologi telah mempelajari tentang tipe-tipe awan, sesuai bentuknya awan terdiri dari bagian-bagian: Awan tinggi (high clouds); Awan dari pertumbuhan vertikal (clouds of vertical development); Sirus (cirrus); Siro kumulus (cirrocumulus); Alto stratus (altostratus); Alto kumulus (altrocumulus); Kumulonimbus (cumulonimbus); Kumulus (cumulus); Awan rendah (low clouds); Nimbostratus (nimbostratus); dan Stratus (stratus).


Diantara beberapa jenis awan, awan yang menyebabkan hujan adalah kumulonimbus (cumulonimbus) bercampur dengan angin dan petir. Para ahli meteorologi telah mempelajari pula bagaimana awan kumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan itu menghasilkan hujan, hujan es dan halilintar/kilat.



Pada dasarnya terdapat tiga tahap yang dilewati kumulonimbus sehingga menjadi hujan:

1. Awan didorong angin: Awan kumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong sebagian kecil awan kumulus ke sebuah area dimana awan-awan ini berkumpul bertindih-tindih,

“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagiannya), kemudian menjadikannnya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya… (QS 24:43)


2. Penggabungan: awan-awan kecil bergabung bersama besar (seperti gunung)


3. Penumpukan: ketika awan-awan kecil telah bergabung, udara yang bergerak ke atas di dalam awan yang besar meningkat. Udara yang bergerak ke atas dekat dengan pusat awan lebih kuat dibandingkan dengan yang dekat dengan tepi. Udara yang bergerak ke atas ini menyebabkan badan awan tumbuh secara vertikal, sehingga awan menunggu udara. Pertumbuhan vertikal ini menyebabkan badan awan menjadi bagian yang lebih dingin di atmosfer dimana tetesan air dan es (salju) merumuskan dan mulai berkembang melebar. Ketika tetesan air dan hujan es ini menjadi sangat ringan sehingga udara yang bergerak ke atas menyokong mereka, dengan demikian mereka mulai turun dari awan menjadi hujan, hujan es (salju) dan lain-lain.

“... Dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran es (salju) dari gumpalan awan seperti gunung-gunung (Kumulonimbus), maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki (QS 24:43)








Sebuah badai berputar di melalui sebuah danau di Crater Lake National Park saat matahari terbenam, menciptakan pelangi ganda yang langka. Diambil dari Desa Rim, sekitar 1.000 meter di atas permukaan danau, sehingga menyediakan pandangan lurus ke badai.


Foto ini diambil di California dari dalam mobil, sehingga masih nampak pantulan-pantulan cahaya dari kaca mobil


Wallahualam







0 Response to "Awan Yang Mengandung Hujan"

Post a Comment