1. Sea Cave di Algarve, Portugal
dilihat dari atas |
2. Crystal Cave, Islandia
Gua di dalam es gletser ini adalah hasil dari pabrik glasial, atau Moulin dimana hujan dan lelehan air di permukaan gletser tersebut disalurkan ke sungai dengan masuk di celah-celah gletser. Air ini "membuat" lubang didalam gletser dan terus mengalir dari area tinggi ke rendah dengan membentuk gua es panjang dengan outlet di ujung gletser.
Butiran halus sedimen di dalam air bersama dengan butiran sedimen yang ditiup angin menyebabkan aliran air lelehan muncul dalam warna berlumpur sementara atas gua menunjukkan warna biru. Karena gerakan cepat gletser yang sekitar 1 m (3 kaki) per hari di medan yang tidak rata, gua es ini retak di ujungnya ke dalam celah vertikal yang mendalam, disebut cerrac. Hal ini menyebabkan cahaya siang hari langsung masuk ke gua es dari kedua ujungnya menghasilkan pencahayaan homogen di terowongan es.
Gua ini dapat diakses melalui pintu gua setinggi 22 kaki (7 meter) yang berada di pantai. Ujung gua akhirnya mengecil dan tidak lebih dari empat kaki (1,2 m) tingginya. Gua es pada umumnya tidak stabil dan dapat runtuh setiap saat. Mereka aman untuk dimasuki hanya di musim dingin ketika suhu dingin mengeraskan es. Meski begitu orang bisa mendengar suara retak yang konstan di dalam gua. Itu bukan karena gua akan runtuh tapi karena gua itu bergerak bersama dengan gletser itu sendiri. Setiap kali gletser bergerak, suara keras akan terdengar.
Selengkapnya baca disini: Indahnya Gua-Gua Gletser
3. Devetashka Cave, Bulgaria
Gua Devetashka adalah salah satu gua terbesar di Bulgaria tetapi yang paling terkenal dengan sejarah yang menakjubkan. Gua ini juga menjadi rumah bagi hampir 30.000 kelelawar.
Gua Devetashka terletak 18 km (11mi) timur laut dari Lovech dan 2 kilometer (1.2mi) dari desa Devetaki. Gua ini juga dikenal sebagai Maarata atau Oknata untuk tujuh lubang yang berbeda ukuran yang terdapat pada langit-langit gua, di mana sinar matahari menembus dan menerangi ruang pusat (aula) gua dan dua bagian gua lainnya.
Pintu masuk gua selebar 35 meter (115ft) dan tingginya 30 meter (100ft). Sekitar 40 meter (130ft) dari mulut gua, gua melebar, membentuk sebuah aula yang luas dengan luas 2.400 meter persegi (0,6 hektar). Ketinggian aula gua ini sekitar 60 meter (197ft); di beberapa tempat mencapai 100 meter (330ft). [Link, peta]
4. Glow Worm Caves, Selandia Baru
Waitomo, Selandia Baru terkenal karena satu hal. Setiap tahun, rombongan wisatawan datang ke sini untuk melihat cacing bercahaya (Glow Worm) yang terkenal yang melapisi langit-langit gua. Cacing cahaya memancarkan cahaya berpendar yang bersinar di atap gua seperti malam berbintang.
Hal yang menarik tentang cacing cahaya adalah bahwa mereka tidak benar-benar cacing. Mereka adalah larva lalat. Dan apanyakah yang bersinar? Nah, itu kotoran dan ingus mereka. Larva cahaya ini membuat tertarik mangsanya dengan membuat mangsa percaya bahwa mereka adalah jalan keluar atau cahaya luar yang memasuki ruangan sehingga atap gua terlihat seperti malam berbintang. Larva lapar bercahaya lebih terang daripada larva yang baru saja makan.
Selengkapnya baca disini
5. Cueva de Arpea, Spanyol
Cueva de Arpea terletak di bawah lapisan batuan melingkar di lembah Aezkoa di Spanyol utara. Daerah ini adalah rumah bagi beberapa gua yang benar-benar menakjubkan.
Gua ini dalam bahasa Perancis disebut "caverne d'harpea", dan diyakini telah digunakan sebagai tempat berlindung oleh para gembala kuno sejak zaman kuno.
6. Gua Air Terjun Minnehaha, USA
Didekat tempat dimana Minnehaha creek bertemu dengan Sungai Mississippi, air terjun setinggi ft 53 (16m) yang membeku selama musim dingin menciptakan sebuah gua sementara di balik tembok es. Karena suhu yang luarbiasa dingin di daerah itu selama musim dingin, menyebabkan air terjun ini juga membeku, menciptakan gua berdinding es yang dramatis yang dapat berlangsung hingga musim semi.
Minnehaha Creek terletak di Hennepin County, Minnesota yang membentang dari Danau Minnetonka di barat dan mengalir sepanjang 22 mil ke timur melalui beberapa barat daerah suburban dari Minneapolis dan kemudian melalui selatan Minneapolis. Termasuk Danau Minnetonka, Daerah aliran sungai mencakup 181 mil persegi.
Sungai ini mungkin biasa-biasa saja kecuali air terjun Minnehaha yang terletak di dekat pertemuan sungai dengan Mississippi. Situs ini tidak jauh dari Fort Snelling, salah satu pemukiman kulit putih paling awal di wilayah tersebut.
7. Gua Fingal, Inggris
Gua Fingal adalah sebuah gua laut di pulau tak berpenghuni Staffa, di Inner Hebrides Skotlandia, bagian dari Cagar Alam Nasional yang dimiliki oleh National Trust Skotlandia. Gua ini dibentuk seluruhnya dari kolom kekar lembaran basal heksagonal.
Ukurannya, dan atap melengkungnya yang alami, serta suara menakutkan yang dihasilkan oleh gema dari gelombang, memberikan suasana sebuah katedral alami. Nama Gaelic gua ini adalah An Bhinn Uaimh, berarti "gua merdu".
Gua ini memiliki pintu masuk melengkung besar dan diisi oleh laut. Beberapa perusahaan lokal mengadakan tour ke gua dengan kapal pesiar dari bulan April sampai September. Namun, juga dimungkinkan untuk mendarat di tempat lain di pulau dan berjalan melalui darat ke gua, di mana deretan kolom retak membentuk sebuah trotoar tepat di atas tinggi air memungkinkan untuk dilewati dengan kaki.
8. Giant Crystal Cave, Meksiko
Gua Kristal Raksasa adalah sebuah gua yang terhubung ke Tambang Naica, 300 meter (980 kaki) di bawah permukaan tanah di Naica, Chihuahua, Meksiko. Ruang utama berisi kristal Selenite raksasa (gypsum, CaSO4·2 H2O), beberapa merupakan kristal alami terbesar yang pernah ditemukan.
Kristal gua terbesar yang ditemukan sampai saat ini panjangnya adalah 12 m (39 kaki), dengan diameter 4 m (13 kaki) dan berat 55 ton. Gua ini sangat panas dengan suhu udara mencapai 58 ° C (136 ° F) dengan kelembaban 90 sampai 99 persen. Gua relatif belum diselidiki karena faktor-faktor ini. Tanpa perlindungan yang tepat orang hanya bisa bertahan sekitar sepuluh menit.
Sekelompok ilmuwan yang tergabung dalam Proyek Naica telah banyak terlibat dalam meneliti gua ini.
9. Cenote Ik Kil, Meksiko
Ik Kil adalah sebuah gua terkenal tanpa atap, atau sinkhole diluar Piste di Kotamadya Tinúm, Yucatán, Meksiko, Gua ini terletak di sebelah utara dari pusat Semenanjung Yucatán dan merupakan bagian dari Taman arkeologi Ik Kil Ik dekat Chichen Itza. Gua ini terbuka untuk umum dan diperbolehkan berenang didalam gua dan sering dimasukkan dalam brosur wisata.
Gua ini terbuka ke langit dengan ketinggian air sekitar 26 meter (85 kaki) di bawah permukaan tanah. Ada sebuah tangga yang diukir menuju ke platform renang. Ik Kil memiliki diameter sekitar 60 meter (200 kaki) dan kedalaman 40 meter (130 kaki). Ada tanaman yang merambat dari mulut gua hingga ke air bersama dengan air terjun kecil. Juga, ada catfish hitam yang berenang di dalam gua ini.
10. Gua Danau Biru, Brasil
Daerah Mato Grosso do Sul di Brasil dan terutama kota Bonito menawarkan banyak danau bawah tanah yang mengagumkan: Gruta do Lago Azul, Gruta do Mimoso, Aquário Natural. Dan yang Terkenal di dunia adalah "Gruta do Lago Azul" (Blue Lake Cave) adalah monumen alam yang interiornya dibentuk oleh stalaktit, stalagmit dan sebuah danau biru besar dan indah.
Keindahan danau adalah sesuatu yang mengesankan. Gua Danau Biru memiliki berbagai formasi geologi, namun yang paling mengesankan adalah air danau yang berwarna biru dibagian dalamnya.
Selengkapnya Baca disini: Gua Danau Biru di Bonito, Brazil
11. Blue Marble Caves, Chile
Di Patagonia, Amerika Selatan, Danau General Carrera dibagi oleh Argentina dan Chile. Tapi di sisi Chili, danau yang airnya berwarna zamrud-hijau hingga biru turquoise ini, terdapat gua-gua marmer yang luarbiasa indah diukir ke lorong-lorong dan tebing-tebing.
Formasi marmer yang menakjubkan tersebut diukir oleh erosi menjadi tiga formasi marmer utama: La Capilla (kapel), El Catedral (Katedral), dan La Cueva (Gua).
Labirin mengesankan dari gua marmer, cukup besar untuk sebuah perahu kecil meluncur ke dalam.
Baca Juga:
Source
0 Response to "11 Gua Terunik di Dunia"
Post a Comment