Barbarossa - Jihad Sang "Bajak Laut"

Barbarossa artinya janggut merah. Orang besar yang berjanggut merah dalam sejarah dunia ada tiga, yaitu kaisar Holy Roman Empire, Frederick I (1123-1190) dan kakak beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Dua orang yang disebut terakhir inilah yang sering disebut bajak laut oleh orang-orang barat, bahkan dikatakan bengis dan kejam, meskipun sebenarnya tidak benar demikian...


Dua Bersaudara Berjanggut Merah: Khairuddin kiri dan Aruj sang kakak, kanan
Islam pernah mengisi peradaban tingkat tinggi di Andalusia, kebudayaan, filsafat, sains dan teknologi (terutama struktur dan arsitektur) lahir di wilayah semenanjung Iberia (Spanyol) tersebut. Thariq bin Ziyad yang membawa misi Islam diabadikan menjadi nama gunung di semenanjung tersebut, yaitu Jabal Thariq yang diucapkan orang barat menjadi Gibraltar (kini berada di bawah kekuasaan Inggris). Sebuah gunung di dekat selat yang menghubungkan samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Bangsa barat (Eropa) tercengang dengan kemajuan Andalusia, Cordoba, Granada dan Sevilla setelah dipimpin Bani Abbasiyah pada tahun 756M. Umat Islam, Kristen dan Yahudi hidup rukun selama dua abad lebih di saat itu.

Reconquista
Selama masa Perang Salib, Eropa melancarkan misi Reconquista yaitu misi penaklukan kembali wilayah-wilayah Eropa yang dikuasai Muslim. Satu persatu kota-kota dengan peradaban tinggi mulai jatuh, Lisboa, Merida, Cordoba, Valencia, Murcia, Sevilla dan puncaknya Granada jatuh pada tahun 1492M. Bangsa Moor di wilayah Andalusia tersebut terpaksa hengkang ke Afrika utara karena misi Reconquista dilanjutkan dengan misi inkuisisi yaitu pembersihan kaum muslim, sebagian di paksa murtad dan sebagian lagi bersembunyi di pegunungan. Misi ini memuncak ketika raja Ferdinand II dari Aragon menikah dengan ratu Isabella dari Castille, dan selanjutnya dikenal sebagai Ferdinand V dari Kastilia. Ferdinand merupakan seorang Khatolik yang fanatik. Kaum muslim dan Yahudi dibersihkan selama masa kepemimpinannya. Masjid Cordoba yang bertiang 1000 buah kini menjadi gereja, begitu pula Alhambra hanya tinggal kenangan. Reconquista diteruskan ke arah Afrika utara dan ke arah timur yang menjadi tujuan utama, yaitu tanah suci Jerusalem. Jatuhnya Andalusia ini sampai ke Turki yang saat itu dipimpin oleh Sulaiman I yang telah berhasil menaklukkan Byzantium.

Awal Gerakan Barbarosa
Aruj adalah seorang pelaut biasa yang biasa berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki. Suatu hari kapalnya diserang kapal militer St. John of Jerusalem atau biasa disebut sebagai Knight of Rhodes, kejadian ini membuat adik bungsunya terbunuh (mereka sebenarnya 4 bersaudara). Sejak saat itu Aruj dan Khairuddin melakukan aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal militer Kristen. Aksi ini sangat menggemparkan dan sangat ditakuti militer Kristen, dikenal sebagai bajak laut Barbarossa Brothers karena keduanya berjanggut merah. (Makna negatif Barbarossa dipropagandakan hingga sekarang, misalnya perampok pada komik Barbarossa dan film Pirates of Carribean yang selalu sial, meskipun settingnya tidak sama).

Komik Jadul Bajak laut Barbarossa
Pada tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan Aragon dan Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari Aragon.

Perjuangan Jihad Barbarossa 
Misi dendam Aruj akhirnya berubah menjadi misi perjuangan Islam setelah mendengar jatuhnya Andalusia. Puluhan ribu bangsa Moor (bahkan yang mengungsi di pegunungan) berhasil ia selamatkan ke negeri-negeri Afrika utara seperti Maroko, Tunisia dan Aljazair, selain itu Aljazair dijadikan basis pertahanan lautnya.

Khalifah Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.


Adu Domba Spanyol
Pada tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak pasukannya yang tertangkap.

Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran tersebut. Dengan gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke tangan Hayreddin atau Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut tersebut.

Kehebatan Pasukan Janissary
Gugurnya Aruj menjadikan pimpinan armada laut Turki pindah ke Khairuddin dan Spanyol mengira era Barbarossa telah berakhir di Laut Tengah. Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair, pertempuran hebat terjadi, namun Khairuddin berhasil mengalahkan pasukan laut tersebut.

Pasukan Janissary Turki yang Terkenal
Guna meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.

Dalam masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.

Awal Mula Minuman Capucchino
Kristen Eropa yang puyeng dengan gemilangnya Sulaiman I dari Turki, menguasai daratan dengan pasukan Janissary-nya dan menguasai Laut Tengah dengan Barbarossa nya, yang kini adalah sang adik dari Aruj. Tahun 1529, di pulau Penon saat adzan berkumandang orang Spanyol menembakkan meriam ke menara masjid, terjadilah peperangan dan akhirnya setelah 20 hari, pulau tersebut dikuasai Khairuddin. Di daratan, Sulaiman I mengejar mimpinya menaklukkan Wina, Austria, sebanyak dua kali serangan diluncurkan namun keduanya gagal. Pasukan Turki yang kembali pulang sempat meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang diminum kaum muslim. Kemudian mereka menyebut itu sebagai cappuccino.

Bendera Khaeruddin Barbarossa
Pada tahun yang sama, Andrea Doria di Genoa berhasil merestorasi Republik Genoa dan bersekutu dengan Charles V Spanyol dan melanjutkan misi reconquista berperang dengan Sulaiman I dan Barbarossa yang menguasai perairan Laut Tengah. Kaum Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, meskipun tidak ada bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol, bahkan bendera yang diusung adalah berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafa ur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi.

Charles V yang berusaha menarik Knights of Rhodes ke pulau Malta pun gagal membendung penguasaan Barbarossa atas Laut Tengah. Turki kagum atas prestasi Barbarossa, diangkatlah menjadi panglima Laut (Kapudan Pasha) daulat Utsmani dan membenahi angkatan Laut Turki.

Jatuhnya Tunisia
Pada tahun 1535 gabungan persekutuan Charles V dan Andrea Doria yang berubah nama menjadi Knight of Malta menyerang dan merebut Tunisia dengan 25.000 lebih pasukannya dalam 500 kapal. Pertempuran tidak imbang dan Tunisia jatuh ke tangan Spanyol. Barbarossa meskipun kalah, pada tahun-tahun selanjutnya berhasil menguasai kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat Gibraltar. Nantinya, Tunisia berhasil direbut kembali oleh Ottoman pada tahun 1574.

Pertempuran Preveza
Tahun 1538 sekutu gabungan Italia Spanyol berperang dengan Barbarossa di Preveza, tepatnya di teluk Actium tempat pertempuran Octavian melawan Antonius dan Cleopatra dahulu kala. Preveza kala itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea memimpin 40 kapalnya dan Barbarossa dengan 20 kapal, tapi dengan kecerdikan Barbarossa atas informasi telik sandinya, pada pagi hari armada Barbarossa telah siap di mulut teluk Preveza dari tiga arah dan membombardir armada Andrea hingga mundur dari pertempuran. Barbarossa tak ingin berperang di laut lepas karena kapal-kapal armada laut Spanyol memiliki manuver yang lebih canggih.

Khaeruddin Barbarossa mengalahkan Liga Suci Charles V yang di pimpin oleh Andrea Doria di Pertempuran Preveza pada tahun 1538.
Tiga tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan di luar musim berlayar, untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. Ketika itu pula tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania. Andrea Doria dan Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya dengan kekalahan pahit.

Sulaiman I menyambut Barbarossa 
di Konstantinople
Misi Penyelamatan Sandera
Saat Prancis berperang dengan Spanyol, Prancis bersekutu dengan Turki, Barbarossa pun berangkat ke Marseilles untuk merebut Nice. Pulang dari Nice Barbarossa kemudian berangkat ke Genoa untuk membebaskan ajudan kepercayaannya, Turgut Reis. Dia pun berhasil membebaskan Sinan Reis yang telah di culik selama 10 tahun oleh pasukan Spanyol ketika mereka menyerang Tunisia. Barbarossa pun mengosak-asik kota-kota (ada yang dibombardir, ada yang di kuasai dan dilumpuhkan) di wilayah Tuscany, italia, sebelum dia diminta kembali ke konstantinople oleh Sultan Sulaiman I.


Wafat
Barbarossa Hayreddin Pasha meninggal pada tahun 1546, di usia 68 tahun di Istana pantai yang terletak di lingkungan buyukdere Konstantinopel, tepi barat laut Bosphorus. Ia dimakamkan di makam tinggi (türbe) dekat pelabuhan feri distrik Besiktas di sisi Eropa dari Istanbul, yang dibangun tahun 1541 oleh arsitek terkenal Mimar Sinan, di tempat di mana armadanya biasa dirakit. Memorialnya dibangun pada tahun 1944, di samping makam nya.










Baca Juga:




Sumber: Wikipedia

0 Response to "Barbarossa - Jihad Sang "Bajak Laut""

Post a Comment