Setelah anda melihat video diatas, benarkah yang kita lihat itu petir yang turun dari awan dan menyambar puncak Burj Khalifa?
Jawabnya adalah BUKAN! Yang kita lihat diatas adalah apa yang biasa disebut dengan STREAMER, karena jika dilihat secara cermat, semuanya berawal dari bawah keatas bukan dari atas (awan) kebawah. Streamer adalah saluran ion-ion bermuatan positif yang mengarah keatas yang berasal dari obyek-obyek di permukaan bumi. Untuk lebih jelasnya, bagi yang belum familiar dengan istilah streamer, maka bacalah penjelasan singkat mekanisme terjadinya petir dibawah ini:
Cloud to Ground (CG)
Salah satu jenis petir adalah Cloud to Ground atau dari awan ke bumi. Ini adalah saat saluran udara terionisasi, yang disebut "Leader", muncul keluar kearah bawah dari wilayah awan petir yang bermuatan negatif. Leader adalah saluran konduktif dari gas terionisasi yang melakukan perjalanan dari daerah padat muatan. Leader negatif bergerak turun menjauh dari wilayah padat muatan negatif, dan berkelok kelok serta bercabang-cabang yang disebut "Step Leader"
Saat step leader mendekati bumi, benda-benda di permukaan bumi mulai merespon dengan hadirnya muatan-muatan listrik yang berlawanan yang menghasilkan medan listrik yang kuat. Medan listrik yang paling kuat biasanya terdapat pada objek yang paling dekat dengan dasar awan petir, seperti pohon-pohon dan gedung-gedung tinggi. Jika medan listrik cukup kuat, saluran ion bermuatan positif yang mengarah keatas, yang disebut streamer positif atau upward streamer, dapat muncul dari titik-titik ini.
Tubuh manusia juga dapat menghasilkan streamer positif ini ketika mengalami medan listrik kuat seperti yang dari awan badai. Pada kenyataannya, apa pun di permukaan bumi memiliki potensi untuk mengirim sebuah streamer. Setelah tercipta, streamer-streamer ini tidak terus tumbuh ke arah awan; menjembatani kesenjangan adalah tugas dari step leader yang berjalan ke bawah.
Berikutnya yang terjadi adalah bertemunya step leader dan streamer. Step leader belum tentu bertemu streamer yang terdekat ke awan. Sangat umum untuk petir dimana menyambar tanah meskipun ada pohon atau tiang lampu atau benda tinggi lain di sekitarnya. Fakta bahwa step leader tidak berjalan lurus memungkinkan hal ini terjadi.
Setelah step leader dan streamer bertemu, udara terionisasi (plasma) telah menyelesaikan perjalanannya ke bumi, meninggalkan jalur konduktif dari awan ke bumi. Maka mengalirlah arus listrik antara bumi dan awan. Ini adalah cara alam untuk menetralkan pemisahan muatan.
Setiap kali ada arus listrik, maka akan ada panas yang terkait dengan arus Karena ada sejumlah besar arus pada sambaran petir, maka ada sejumlah besar panas. Bahkan, petir lebih panas dari permukaan matahari. Panas ini adalah penyebab sebenarnya dari kilatan cahaya putih-biru cerah yang kita lihat saat petir menyambar obyek bumi.
Saat step leader tersambung dengan bumi, maka BANG! cahaya yang sangat terang membutakan lensa kamera
Ketika step leader dan streamer bertemu dan arus mengalir (terjadi sambaran), udara di sekitar sambaran ini menjadi sangat panas dengan cepat dan udara pun mengembang dengan sangat cepat pula atau meledak. Ledakan ini segera diikuti oleh apa yang kita sebut sebagai guntur.
Baca Juga:
0 Response to "Petir dan Burj Khalifa"
Post a Comment