Peristiwa empat tahap, yang dikenal sebagai 'Tetrad', ini juga dipercaya oleh pemeluk agama tertentu sebagai tanda awal sebuah peristiwa penting - yaitu akhir dunia. Peristiwa gerhana seperti ini akan terjadi tiga kali lagi selama dua tahun ke depan sebagai bagian dari siklus Tetrad. Siklus Tetrad berikutnya tidak akan terjadi sampai tahun 2032.
Tetrad lunar mengacu pada empat gerhana bulan total berturut-turut tanpa ada gerhana bulan parsial di antaranya, yang masing-masing terpisah dari yang lain selama enam bulan purnama.
Beberapa orang Kristen prihatin bahwa peristiwa langit bisa menandai awal dari peristiwa mengerikan, didasarkan pada sebuah ayat dari Alkitab (Book of Joel in the King James Bible) yang mengatakan: 'Matahari akan berubah menjadi gelap gulita, dan bulan menjadi darah, sebelum hari besar yang mengerikan dari Tuhan datang.'
Meskipun gerhana bulan terjadi beberapa kali dalam setahun saat bulan purnama, gerhana ini adalah kesempatan melihat yang sangat beruntung untuk Amerika Utara.
Karena Bumi Belahan Barat menghadap bulan selama gerhana, benua amerika berada di posisi utama untuk melihatnya dari awal sampai akhir. Gerhana ini juga bertepatan dengan waktu malam di Amerika Utara.
Seluruh benua tidak akan dapat menyaksikan gerhana bulan penuh secara keseluruhan lagi sampai tahun 2019.
"Peristiwa seperti ini akan terjadi lagi dan Anda harus berada di tempat lain di Bumi untuk melihatnya," kata Noah Petro, wakil ilmuwan proyek Lunar Reconnaissance Orbiter di NASA Goddard Space Flight Centre.
APA YANG TERJADI SELAMA GERHANA 'BULAN DARAH'
Sebuah gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati bayangan Bumi. Ini adalah daerah yang dikenal sebagai umbra, di mana cahaya dari matahari terhalang oleh planet kita.Cahaya dibiaskan berbeda di atmosfer dan setelah cahaya yang dibiaskan tersebut mengenai bulan, maka bulan akan tampak merah dari bumi.
Ini menimbulkan penampilan 'merah darah' selama gerhana total, ketika seluruh bulan dalam bayangan. Jika bulan menyusuri tepi bayangan, yang dikenal sebagai gerhana parsial atau penumbra, efeknya kurang dramatis.
Ketika bulan pertama memasuki bayangan parsial bumi, dikenal sebagai penumbra, bayangan gelap mulai merayap di bulan. Hal ini memberikan ilusi bahwa bulan berubah fase dalam hitungan menit bukan minggu. Pada puncak gerhana, bulan memasuki bayangan penuh bumi; umbra.
Pada tahap ini, atmosfer bumi menyebarkan cahaya merah dari matahari; proses yang sama yang menjadikan langit berwarna merah saat matahari terbenam. Akibatnya, cahaya merah dipantulkan oleh permukaan bulan, menampilkan rona kemerahan. Selama ini peristiwa ini, bulan purnama cepat menjadi gelap dan kemudian bersinar merah.
Atau bayangkan kita berada di bulan, saat bumi menutupi matahari, maka disekeliling bumi akan tampak cincin atmosfer bumi yang diterangi oleh sinar matahari. Atmosfer bumi ini akan tampak merah dari bulan karena hanya cahaya merah lah yang diteruskan oleh atmosfer bumi ke bulan. Akibatnya bulanpun akan berwarna merah jika dilihat dari bumi. Ini adalah proyeksi dari semua matahari terbit dan terbenam bumi ke bulan.
Beberapa orang percaya gerhana memiliki makna yang lebih besar. John Hagee, seorang pendeta Kristen yang telah menulis sebuah buku tentang Tetrad yang berjudul "Four Blood Moons: Something is About to Change" mengatakan kepada Daily Express bahwa gerhana ini adalah tanda awal dari suatu peristiwa besar dan sangat signifikan bagi dunia.
NASA telah mengkonfirmasi bahwa Tetrad hanya terjadi tiga kali dalam lebih dari 500 tahun - dan bahwa hal itu terjadi sekarang. NASA juga mengkonfirmasi Tetrad dimulai malam selasa dan akan berakhir pada tanggal 28 September 2015.
Tetrad adalah kejadian yang relatif sering terjadi di abad ke-21, total ada sembilan, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Dari tahun 1600-1900, misalnya, tidak ada tetrad sama sekali.
Menurut Mr Hagee, setiap kali Tetrad terjadi maka selama waktu itu, terjadi peristiwa relijius yang signifikan.
Pada tahun 1493, Tetrad menjadi saksi pengusiran orang-orang Yahudi oleh Inkuisisi Katolik Spanyol.
Lalu tetrad yang terjadi pada tahun 1949, tepat setelah negara Israel didirikan dan tetrad yang terakhir - pada tahun 1967 - terjadi selama Perang Enam Hari antara Arab dan Israel.
Mr Hagee mengatakan yang pertama dari bulan darah saat ini berlangsung tepat di tengah-tengah liburan Paskah Yahudi. Yang kedua, pada tanggal 8 Oktober nanti, terjadi selama Hari Raya Tabernakel dan yang ketiga akan terjadi pada tanggal 4 April 2015 juga selama Pesakh. Yang terakhir terjadi pada tanggal 28 September tahun 2015, yang juga selama Pesta Pondok Daun atau Sukkot atau perayaan Tabernakel (yaitu sebuah Hari Raya Yahudi; merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan September dan Oktober).
Bulan indah yang memerah, yang meluncur melalui langit gelap pada tanggal 15 April ini, benar-benar tenggelam dalam bayangan bumi selama lebih dari satu jam. Ini adalah gerhana bulan total pertama tahun ini dan secara luas dinikmati sepanjang Belahan Barat di planet ini. Dalam foto diatas yang diambil dari pulau Karibia Barbados ini, warna merah gelap Bulan kontras dengan warna terang kebiruan dari Spica, sebuah bintang alpha di konstelasi Virgo, yang hanya sekitar dua derajat jauhnya. Lebih terang dari Spica dan sekitar 10 derajat dari Bulan di sebelah kanan, adalah planet Mars. Rona merah Planet ini tampak seperti menggemakan warna gerhana bulan.
Baca Juga:
Source
0 Response to "Bulan Darah 15 April 2014 (Tetrad Pertama)"
Post a Comment