Lubang besar tersebut terlihat berkedip dan berkilau saat seiring dia berputar melewati kamera.
Video ini diambil selama dua hari, dari tanggal 5 hingga 7 Mei 2014. Namun, NASA menjelaskan ada alasan sederhana untuk fenomena tersebut, yang dikenal sebagai Lubang Koronal.
"Sebuah lubang koronal, yang hampir persegi bentuknya, adalah salah satu fitur yang paling terlihat pada Matahari akhir-akhir ini," kata NASA.
Lubang koronal adalah area di mana angin matahari kecepatan tinggi mengalir ke luar angkasa.
"Area ini akan tampak gelap dalam cahaya ultraviolet ekstrim karena hanya ada sedikit materi disana yang memancarkan panjang gelombang ini."
NASA juga mengungkapkan pola berkedip aneh yang terlihat di dalam lubang itu disebabkan oleh 'helai' plasma raksasa.
"Di dalam lubang koronal Anda dapat melihat loop terang di mana plasma panas yang menguraikan potongan-potongan kecil dari medan magnet matahari, mencuat di atas permukaan. Beruntung bagi Bumi, karena posisi lubang raksasa tersebut begitu jauh di sebelah selatan, maka hanya ada sedikit peluang bahwa aliran angin matahari akan mempengaruhi kita di Bumi," kata NASA.
Sebuah lubang koronal adalah wilayah besar di korona yang kurang padat dan lebih dingin dibandingkan sekitarnya. Tampak gelap dalam cahaya ultraviolet ekstrim karena hanya ada sedikit materi yang memancarkan panjang gelombang tersebut. Lubang tersebut dapat muncul setiap saat siklus matahari tetapi mereka paling umum muncul selama fase menurun siklus.
Lubang koronal terjadi ketika medan magnet Matahari terbuka, menyebabkan angin matahari keluar menuju ruang antarplanet. Sebaliknya, di daerah di mana medan magnet matahari loop kembali ke Matahari, membentuk lengkungan, sinar-X dan UV menunjukkan gambar area terang. Poin paling terang di gambar umumnya di bagian atas loop magnetik atau lengkungan.
Baca juga:
Source: NASA
0 Response to "Lubang Raksasa di Matahari"
Post a Comment