Daun-Daun yang Menari

Codariocalyx motorius (meski kadang ditempatkan di Desmodium) dikenal sebagai tanaman telegraf atau tanaman semaphore, adalah semak tropis Asia, salah satu dari beberapa tanaman yang mampu bergerak cepat, yang lainnya termasuk putri malu (Mimosa pudica) dan tanaman karnivora seperti venus flytrap.



Tanaman ini secara luas terdistribusikan di seluruh Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Tanaman ini bahkan dapat ditemukan di Kepulauan Society, sebuah rantai pulau-pulau terpencil di Pasifik Selatan. Ini menghasilkan kecil, bunga ungu. Tanaman Telegraph mengandung sejumlah kecil alkaloid tryptamine di daunnya, batang dan akarnya. Tanaman ini bereproduksi menggunakan biji.

Tanaman ini terkenal dengan gerakan daun kecil (leaflet) lateral pada kecepatan yang relatif cukup cepat untuk terlihat oleh mata telanjang. Ini adalah strategi untuk memaksimalkan cahaya dengan melacak sinar matahari. Setiap daun dilengkapi dengan engsel yang memungkinkan untuk dipindahkan agar menerima lebih banyak sinar matahari, tetapi karena beratnya daun, berarti tanaman harus mengeluarkan banyak energi dalam bergerak. Untuk mengoptimalkan gerakan, setiap daun besar memiliki dua daun kecil di dasarnya. Daun-daun kecil ini bergerak terus-menerus sepanjang jalur elips, sampling intensitas cahaya matahari, dan mengarahkan daun besar ke daerah intensitas yang paling besar.

Karena rotasi daun-daun kecil (leaflets) dengan jangka waktu sekitar tiga sampai lima menit, membuat tanaman ini seperti orang yang sedang melakukan semaphore telegraf, Oleh karenanya tanaman ini dinamakan tanaman semaphore atau telegrap.

Di beberapa situs dikatakan bahwa daun-daun kecil tanaman ini juga bergerak jika didengarkan musik kepada mereka ...



Dibawah ini adalah video real time dari pergerakan daun-daun kecil tanaman telegrap



Dan dibawah ini adalah video yang dipercepat (time lapse) dari tanaman telegrap


Subhanallah


Baca Juga:







Source: Wikipedia

0 Response to "Daun-Daun yang Menari"

Post a Comment